Tak disangka Rapat Anggota KMP KIM (Koperasi Multi Pihak – Kawung Indonesia Mandiri) berjalan Seru

Berita Acara KMP KIM

Pada tanggal 28 April 2024, dilaksanakan Rapat Anggota Koperasi Multi Pihak Kawung Indonesia Mandiri (KMP KIM) secara daring melalui platform konferensi video.

Rapat dihadiri oleh sepuluh orang anggota dari berbagai pihak, yang masing-masing memiliki kepentingan dalam perkembangan koperasi.

Agenda rapat meliputi:

  1. Pembukaan rapat dan penjelasan tujuan rapat oleh Pimpinan Rapat.
  2. Penyampaian Maksud, Tujuan Dan Target Rapat Anggota
  3. Diskusi tentang strategi pengembangan koperasi dalam menghadapi tantangan ekonomi dan sosial.
  4. Penetapan kebijakan baru terkait manajemen koperasi dan pengambilan keputusan bersama.
  5. Penutupan rapat dan penegasan kesepakatan yang dicapai.

Rapat berjalan lancar dengan partisipasi aktif dari seluruh peserta. Seluruh agenda telah dibahas dengan mendalam, dan keputusan-keputusan yang diambil merupakan hasil musyawarah dan kesepakatan bersama.

Berita acara ini dibuat untuk menjaga transparansi dan dokumentasi atas jalannya rapat Anggota KMP KIM.

Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Hormat kami,

M. Koswara & Santosa

[Pimpinan Rapat]

Horeee, gagasan KIM menjadi kenyataan

Hello Kawunger Indonesia,

Great news at the end of this year,

The idea about cooperatives has been buzzing around for about 2 or 3 years, and thankfully at the end of 2023, when the opportunity to establish a cooperative is open, especially with the Multi-Party format from the Ministry of Cooperatives and SMEs, this becomes our chance to turn that idea into a real action.

Hopefully, by the beginning of 2024, we can already implement a tangible program for a better change in the Kawung Indonesia Mandiri Multi-Party Cooperative, or better known as KMP KIM.

Apakah Mitos Putri Centring Maniq meng-Inspirasi Pahlawan Perempuan Indonesia seperti Cut Nya Dien, Ratu Kalinyamat, Lasminingrat dan lainnya

Mengenal peran perempuan Indonesia dalam peran kehidupan masyarakat sejak dahulu yang mampu membangkitkan semangat kebangsaan yang luhur dan agung.

Saat ini perempuan Indonesia khususnya dan masyarakat pada umumnya perlu kembali menggali spirit kebangsaan dari sejarah peran Ratu Kalinyamat yang luar biasa. Pada link video di bawah ini, kita bisa belajar kebaikan dari salah satu Perempuan Indonesia.

Ratu Kalinyamat

Mitos Putri Centring Maniq hadir dalam kisah peran masyarakat kawung sebagai seorang putri yang berkorban untuk kehidupan masyarakat yang lebih baik.

Pebisnis juga musti belajar sejarah peradaban manusia

Peradaban manusia di dunia tidaklah sederhana dan terkadang menjadi topik perdebatan di antara para sejarawan. Namun secara umum, beberapa peradaban yang dianggap terpenting dalam sejarah manusia dan urutannya adalah sebagai berikut:

  1. Peradaban Mesir Kuno (sekitar 3100 SM – 30 SM)
  2. Peradaban Sumeria (sekitar 4000 SM – 2000 SM)
  3. Peradaban India Kuno (sekitar 2600 SM – 1700 SM)
  4. Peradaban China Kuno (sekitar 1600 SM – 221 SM)
  5. Peradaban Yunani Kuno (sekitar 800 SM – 146 SM)
  6. Peradaban Romawi Kuno (sekitar 753 SM – 476 M)
  7. Peradaban Islam (abad ke-7 M – sekarang)
  8. Peradaban Renaissance Eropa (abad ke-14 – abad ke-17)
  9. Peradaban Barat Modern (abad ke-18 – sekarang)

Namun perlu diingat bahwa urutan ini dapat berbeda tergantung dari sudut pandang dan kriteria yang digunakan. Ada banyak peradaban lain yang juga memiliki kontribusi besar dalam sejarah manusia dan tidak tercantum dalam daftar ini.

Ingat please please me, ada sertifikasi tambahan yang perlu disiapkan Pelaku Pangan Dunia

Sertifikasi lainnya yang lebih spesifik dan dapat dibutuhkan tergantung pada jenis produk pangan atau makanan serta persyaratan pasar tujuan. Beberapa sertifikasi yang mungkin dibutuhkan antara lain:

  1. GlobalGAP : Sertifikasi GlobalGAP adalah sertifikasi yang menunjukkan bahwa produk pangan yang dihasilkan telah memenuhi standar keamanan, kualitas, dan keberlanjutan produksi yang ditetapkan oleh GlobalGAP.
  2. Fairtrade : Sertifikasi Fairtrade menunjukkan bahwa produk pangan yang dihasilkan diproduksi dengan cara yang adil dan berkelanjutan, serta produsen dan petani yang terlibat dalam produksi mendapatkan bayaran yang adil.
  3. Non-GMO : Sertifikasi Non-GMO menunjukkan bahwa produk pangan yang dihasilkan tidak mengandung bahan-bahan hasil rekayasa genetik.
  4. MSC (Marine Stewardship Council) : Sertifikasi MSC menunjukkan bahwa produk pangan laut yang dihasilkan berasal dari perikanan yang berkelanjutan dan diproduksi dengan cara yang ramah lingkungan.
  5. UTZ : Sertifikasi UTZ menunjukkan bahwa produk kopi, kakao, atau teh yang dihasilkan berasal dari petani yang diproduksi dengan cara yang berkelanjutan dan adil.
  6. BRC (British Retail Consortium) dan IFS (International Featured Standards) : Sertifikasi BRC dan IFS menunjukkan bahwa produk pangan yang dihasilkan memenuhi standar kualitas dan keamanan yang ditetapkan oleh lembaga-lembaga tersebut.

Penting untuk diingat bahwa sertifikasi yang dibutuhkan dapat berbeda-beda tergantung pada produk dan pasar tujuan. Oleh karena itu, sebaiknya melakukan penelitian terlebih dahulu dan berkonsultasi dengan badan-badan terkait untuk mengetahui sertifikasi apa yang dibutuhkan untuk produk pangan atau makanan Anda.

i feel fine: Gaulnya Produsen Pangan terkait sertifikasi biar bisa berglobal trading

Untuk sebuah produk pangan atau makanan masuk ke pasar dunia, biasanya diperlukan beberapa sertifikasi atau persetujuan dari badan-badan terkait. Beberapa sertifikasi yang umumnya dibutuhkan adalah:

  1. Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) HACCP adalah sebuah sistem manajemen keamanan pangan yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko kontaminasi pangan. Sertifikasi HACCP sering kali menjadi persyaratan utama untuk masuk ke pasar dunia.
  2. ISO 22000 ISO 22000 adalah standar internasional untuk sistem manajemen keamanan pangan. Sertifikasi ini menunjukkan bahwa produsen telah memenuhi persyaratan untuk memastikan kualitas dan keamanan pangan.
  3. Good Manufacturing Practices (GMP) GMP adalah standar yang mengatur praktik produksi dan kontrol kualitas untuk industri makanan dan obat-obatan. Sertifikasi GMP menunjukkan bahwa produsen mematuhi standar ini dan memastikan bahwa produk pangan yang dihasilkan aman dan berkualitas.
  4. Organic Certification Sertifikasi organik menunjukkan bahwa produk pangan yang dihasilkan diproduksi dengan cara yang ramah lingkungan dan tanpa menggunakan pestisida atau bahan kimia lainnya.
  5. Halal Certification Sertifikasi halal menunjukkan bahwa produk pangan yang dihasilkan telah memenuhi standar halal dan dapat dikonsumsi oleh umat Muslim.
  6. Kosher Certification Sertifikasi kosher menunjukkan bahwa produk pangan yang dihasilkan telah memenuhi standar kosher dan dapat dikonsumsi oleh umat Yahudi.

Namun, persyaratan sertifikasi dapat bervariasi tergantung pada negara atau wilayah tujuan ekspor. Oleh karena itu, sebaiknya Anda mempelajari persyaratan sertifikasi yang berlaku di pasar tujuan Anda sebelum memulai proses ekspor.

GAP issue, Adakah yang belum tahu ilmu nya petani di desa-desa

GAP atau Good Agricultural Practices adalah seperangkat pedoman atau praktik yang ditetapkan untuk menghasilkan produk pertanian yang sehat, aman, dan berkualitas dengan cara yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Berikut adalah beberapa poin detail dari GAP:

  1. Manajemen produksi: petani harus memiliki manajemen produksi yang baik, termasuk pemilihan benih atau bibit yang berkualitas, perencanaan tanam, pengelolaan pupuk dan pestisida, irigasi, pengendalian gulma, dan pemanenan yang tepat.
  2. Pengelolaan limbah dan lingkungan: petani harus memperhatikan pengelolaan limbah pertanian dan lingkungan sekitar, termasuk pemilahan sampah, penggunaan pupuk organik dan kompos, dan pengelolaan air limbah dan limbah pertanian lainnya.
  3. Keamanan pangan: petani harus memperhatikan keamanan pangan dengan menjaga kebersihan dan sanitasi pada saat produksi, pemanenan, dan pengemasan. Petani juga harus memperhatikan waktu pemanenan dan penyimpanan produk pertanian, serta memperhatikan label produk dan informasi lain yang terkait dengan keamanan pangan.
  4. Kesehatan dan keselamatan kerja: petani harus memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja pada saat produksi dan pemanenan. Hal ini meliputi penggunaan alat pelindung diri yang sesuai, serta memperhatikan kesehatan dan keselamatan lingkungan sekitar.
  5. Kepatuhan hukum: petani harus mematuhi semua peraturan dan persyaratan hukum yang terkait dengan produksi pertanian. Hal ini meliputi perizinan, pembayaran pajak, dan persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh badan-badan terkait.

GAP adalah penting untuk menjaga kualitas dan keamanan produk pertanian, serta untuk memastikan bahwa petani bekerja dengan cara yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan menerapkan GAP, petani dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi mereka, sementara juga memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja, keamanan pangan, dan lingkungan sekitar.

3 Gagasan terkait konsep pencegahan banjir di sebuah wilayah

Konsep pencegahan banjir pada dasarnya terdiri dari tiga tahap utama: evaluasi risiko banjir, mitigasi atau pengurangan risiko banjir, dan persiapan dan respons dalam menghadapi banjir. Berikut adalah penjelasan singkat dari masing-masing tahap:

  1. Evaluasi risiko banjir Evaluasi risiko banjir melibatkan pengidentifikasian daerah-daerah yang rentan terhadap banjir. Ini melibatkan pemetaan daerah-daerah yang rentan, menilai seberapa sering dan seberapa parah banjir dapat terjadi, dan mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi risiko banjir, seperti curah hujan, topografi, dan pola perkembangan kota.
  2. Mitigasi atau pengurangan risiko banjir Setelah daerah-daerah yang rentan terhadap banjir telah diidentifikasi, tahap selanjutnya adalah mengurangi risiko banjir di wilayah tersebut. Beberapa strategi mitigasi yang dapat dilakukan termasuk:
  • Pembangunan tanggul dan saluran drainase yang cukup besar dan memadai untuk mengalirkan air ke sungai atau laut.
  • Menjaga kualitas lingkungan dan hutan untuk mempertahankan kemampuan alam dalam menyerap air dan mencegah longsor.
  • Mengatur tata kota yang baik, memperbaiki jalan dan bangunan yang terancam ketinggian air.
  1. Persiapan dan respons dalam menghadapi banjir Walaupun mitigasi risiko dapat membantu mengurangi risiko banjir, tetap perlu dilakukan persiapan dan respons dalam menghadapi banjir yang tidak dapat dihindari. Beberapa langkah yang dapat diambil termasuk:
  • Meningkatkan sistem peringatan dini, sehingga orang dapat keluar dari daerah yang terancam banjir pada waktu yang tepat.
  • Mengembangkan rencana evakuasi dan tempat-tempat pengungsian yang aman dan terlindungi dari banjir.
  • Mengembangkan sistem yang efektif untuk membantu orang-orang yang terdampak banjir, seperti penyediaan makanan dan tempat berteduh.
Design a site like this with WordPress.com
Get started